Cara Menghitung Posisi Pallet yang Tepat di Kontainer untuk Efisiensi Maksimal

Dalam kegiatan logistik dan ekspor-impor, penempatan pallet dalam kontainer tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Kesalahan dalam menghitung posisi pallet dapat menyebabkan kerusakan barang, pemborosan ruang, dan pembengkakan biaya logistik. Oleh karena itu, memahami cara menghitung posisi pallet secara tepat adalah keterampilan penting bagi para pelaku industri, khususnya di bidang distribusi dan pergudangan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana menentukan posisi pallet di dalam kontainer agar efisiensi pengiriman tercapai secara maksimal, sekaligus menghindari potensi kerugian logistik.

Mengapa Penempatan Pallet dalam Kontainer Sangat Penting?

Efisiensi Biaya Logistik

Biaya pengiriman laut maupun darat umumnya dihitung berdasarkan volume dan berat. Penempatan yang optimal akan memaksimalkan jumlah pallet per kontainer tanpa melanggar batas kapasitas atau membahayakan muatan.

Menjaga Keamanan Barang

Pallet yang tidak diletakkan secara seimbang dapat menyebabkan pergeseran saat pengangkutan, yang berisiko merusak produk atau bahkan menyebabkan kecelakaan.

Kepatuhan terhadap Standar Internasional

Dalam pengiriman ekspor, banyak negara memiliki standar tertentu terkait layout dan pengamanan barang dalam kontainer. Penempatan yang tepat membantu perusahaan memenuhi standar ini dengan lebih mudah.

Jenis-Jenis Ukuran Kontainer yang Umum Digunakan

Kontainer 20 Feet

  • Dimensi internal: ± 5.9m x 2.35m x 2.39m
  • Kapasitas volume: ± 33–36 CBM
  • Ideal untuk: muatan berat, volume sedang

Kontainer 40 Feet

  • Dimensi internal: ± 12m x 2.35m x 2.39m
  • Kapasitas volume: ± 67–76 CBM
  • Ideal untuk: volume besar, pengiriman pallet dengan dimensi standar

Kontainer High Cube

  • Sama seperti 40 feet, tetapi dengan tinggi ± 2.69m
  • Cocok untuk barang yang membutuhkan tinggi lebih

Langkah-Langkah Menghitung Posisi Pallet di Kontainer

1. Ukur Dimensi Pallet

Tentukan panjang, lebar, dan tinggi setiap pallet. Ukuran umum yang sering digunakan adalah:

  • 110 x 110 cm
  • 100 x 120 cm

Pastikan juga Anda mengetahui apakah pallet tersebut hanya satu arah (unidirectional) atau dua arah (bidirectional), karena ini akan mempengaruhi orientasi penempatan.

2. Hitung Luas Dasar Kontainer

Misalnya, kontainer 40 feet memiliki luas dasar ± 12m x 2.35m = 28,2 m² atau 28.200 cm².

3. Simulasikan Penempatan Pallet

Gunakan teknik pallet patterning (penyusunan pola):

  • Apakah pallet bisa diletakkan secara side by side (bersebelahan)?
  • Apakah perlu dilakukan rotasi (90 derajat) untuk menyesuaikan panjang vs lebar kontainer?
  • Pertimbangkan jarak minimal antar pallet dan dinding kontainer untuk ventilasi atau pengamanan.

4. Gunakan Perhitungan Volume

Selain area lantai, volume juga menjadi batas. Misalnya, jika pallet memiliki tinggi 1,2 meter dan kontainer memiliki tinggi 2,39 meter, maka Anda masih memiliki ruang vertikal yang cukup untuk satu lapisan pallet, tetapi perlu pertimbangan tambahan jika ingin double stacking.

Contoh Simulasi Penempatan Pallet (Case Study)

Asumsi:

  • Ukuran kontainer: 40 feet
  • Ukuran pallet: 110 cm x 110 cm
  • Penempatan: tanpa ruang sisa antar pallet

Perhitungan kasar:

  • 12.000 cm (panjang kontainer) ÷ 110 cm ≈ 10 pallet
  • 2.350 cm (lebar kontainer) ÷ 110 cm ≈ 2 pallet

Total: ± 20 pallet per baris

Jika hanya satu lapisan, Anda bisa muat ± 20 pallet. Jika memungkinkan menumpuk dua lapis (stackable pallet), maka kapasitas meningkat menjadi ± 40 pallet per kontainer.

Tips Praktis untuk Penempatan Pallet yang Efisien

  • Gunakan software simulasi seperti AutoCAD atau PalletStacking untuk visualisasi
  • Pastikan tidak ada ruang kosong yang terlalu besar di sisi-sisi kontainer
  • Pertimbangkan berat masing-masing pallet agar distribusi merata
  • Gunakan separator atau penahan untuk menghindari pergeseran saat pengiriman

Penutup: Optimalkan Penempatan, Minimalkan Biaya

Menguasai cara menghitung posisi pallet di dalam kontainer bukan hanya sekadar soal teknis, tetapi bagian dari strategi logistik yang berdampak langsung pada efisiensi biaya dan keselamatan pengiriman. Dalam konteks bisnis B2B, pemahaman ini bisa menjadi nilai tambah signifikan dalam pengelolaan distribusi dan kepuasan mitra usaha.

Mulailah dengan analisis dimensi yang akurat, pertimbangkan skenario penempatan terbaik, dan jika memungkinkan, integrasikan teknologi untuk mendukung keputusan logistik Anda secara lebih presisi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top